TikTok telah mendefinisikan ulang lanskap belanja online selama beberapa waktu, dan belakangan ini, perusahaan tersebut berupaya melampaui perannya sebagai platform media sosial.
Perusahaan ini sedang menguji coba fitur e-niaga inovatif yang bertujuan mengubah setiap video menjadi pengalaman berbelanja yang potensial.
Fitur baru ini akan membantu pengguna berbelanja barang serupa di TikTok Shop
Inti dari fitur ini terletak pada kemampuannya mendeteksi objek dalam video secara otomatis.
Pemirsa kemudian diminta untuk menjelajahi “item serupa di Toko TikTok”, menghubungkan mereka ke pilihan produk pilihan.
Perkembangan ini merupakan bagian dari strategi TikTok yang lebih luas untuk menggabungkan kenyamanan platform seperti Amazon dengan sifat media sosial yang interaktif dan berorientasi pada penemuan.
Dilansir dari Gizmochina, TikTok Shop, yang diluncurkan di AS, merupakan bukti visi ini. Tujuannya jelas: TikTok bertujuan untuk merevolusi pengalaman berbelanja, memadukan hiburan dengan konsumerisme.
Penerimaan awal terhadap TikTok Shop beragam. Di satu sisi, usaha kecil mengalami lonjakan penjualan, terutama selama musim liburan, berkat upaya promosi TikTok seperti pengiriman gratis dan diskon.
Hiruk pikuk belanja di bulan November, yang meliputi Black Friday dan Cyber Monday, menarik lebih dari 5 juta pelanggan baru.
Namun, tantangan masih tetap ada. Pengguna telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai masuknya produk palsu dan banyaknya konten promosi, yang menurut sebagian orang melemahkan nilai hiburan platform tersebut.
Fitur baru TikTok berupaya mengatasi masalah ini dengan mengintegrasikan tautan produk secara halus ke dalam postingan pengguna reguler, yang bertujuan untuk pengalaman belanja yang lebih organik dan tidak terlalu mengganggu. [seoTama]