Snapchat, menghadapi tantangan hukum yang signifikan di California. Perusahaan, Snap, digugat oleh keluarga yang menuduh bahwa anak-anak mereka menggunakan aplikasi tersebut untuk membeli fentanil, yang menyebabkan overdosis fatal.
Kasus ini, yang diawasi oleh Hakim Pengadilan Tinggi Los Angeles County Lawrence Riff, dapat memiliki implikasi yang mendalam tentang bagaimana platform media sosial beroperasi dan bertanggung jawab.
Hakim California telah membiarkan gugatan tersebut dilanjutkan kali ini
Dikutip dari Gizmochina, berdasarkan aturan setempat, perusahaan teknologi seperti Snap telah dilindungi oleh Pasal 230 Undang-Undang Kesopanan Komunikasi.
Kekebalan hukum ini telah menjadi landasan dalam pengembangan internet modern, memungkinkan platform untuk tumbuh tanpa ancaman tuntutan hukum atas konten yang dibuat oleh pengguna.
Namun, keputusan Hakim Riff untuk membiarkan gugatan ini berlanjut menandakan adanya potensi perubahan.
Kasus ini tidak menargetkan Snapchat untuk konten yang diposting oleh pengedar narkoba pihak ketiga, tetapi lebih berfokus pada produk dan keputusan bisnis platform.
Gugatan ini merupakan bagian dari tren yang berkembang di mana perusahaan teknologi sedang disorot atas peran mereka dalam keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai contoh, Google, Meta, Snap, dan TikTok saat ini sedang menghadapi gugatan yang menuduh mereka berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental anak muda.
Kasus-kasus ini menyoroti meningkatnya kekhawatiran tentang bagaimana platform media sosial memengaruhi pengguna, terutama demografi yang lebih muda, dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh platform tersebut.
Tanggapan Snap terhadap gugatan tersebut adalah dengan menyoroti kerja sama mereka dengan penegak hukum dan penggunaan teknologi untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas ilegal di platform mereka.
Namun, masalah intinya tetap ada yaitu seberapa besar tanggung jawab yang harus dimiliki oleh perusahaan media sosial atas tindakan pengguna mereka, dan di mana garis yang ditarik antara melindungi pengguna dan menyensor konten?