Ilustrasi, Algojo, Image: Mobafire |
Algojo adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan hukuman mati atas terdakwa. Selain itu algojo bisa dikatakan sebagai pelaksana hukuman berat yang tidak ditujukan untuk membunuh, tetapi dapat mengakibatkan kematian. Tugasnya adalah untuk melakukan eksekusi mati kepada tahanan atau orang yang dianggap bersalah meski hanya sepihak.
Pengeksekusi ini akan melakukan aksi mengerikan seperti menyiksa dengan cambukan, menembak tepat di kepala, hingga yang paling kejam adalah memenggal kepala para korban dengan sangat bahagia. Hidupnya hanya dihabiskan untuk membunuh korban. Orang tersebut dibayar mahal untuk melakukan aksi sadis yang melanggar sisi kemanusiaan ini. Zaman dahulu profesi ini didapatkan dengan cara yang unik. Banyak dari algojo menerima pekerjaan itu karena "diberi".
Karena tidak ada orang yang benar-benar mau menjadi eksekutor mati manusia, baik menggantung, memancung, atau membakar para penjahat yang melanggar hukum pidana. Terkadang para penjahat ditawari menjadi pengeksekusi kematian sebagai pilihan lain dari kematian sendiri yakni antara menjalani hukuman mati karena melanggar hukum, atau memilih menjadi eksekutor bagi orang lain.
Selain dengan cara yang diatas, ada juga mendapatkan profesi tersebut karena keturunan. Para lelaki yang datang dari keluarga eksekutor, mendapat pekerjaan ini melalui ikatan darah. Misalnya sang ayah sebelumnya adalah algojo. Dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia banyak yang menjadi algojo kejam dimana seluruh hidupnya dihabiskan untuk membunuh. Berikut adalah pengeksekusi kematian terkejam di dunia.
1. Johann Reichhart (Jerman)
Johann Reinchhart adalah algojo profesional. Kariernya dalam membunuh tahanan ini diturunkan dari ayah dan kakeknya. Selama berprofesi sebagai algojo, dia telah membunuh sebanyak 3.000 jiwa dengan kejam. Karena hal ini, dia memiliki banyak musuh meski dari pekerjaan ini uang melimpah selalu didapatkan. Ia biasanya bekerja dengan beberapa orang di dalam timnya. Dia membawa alat pemenggal kepala yang canggih. Ketika korban dimasukkan ke alat itu, kepalanya akan langsung putus dan meninggal di tempat bahkan dirinya sering disewa kelompok militer untuk mengeksekusi tahanan yang dianggap berbahaya.
2. Albert Pierrepoint (Inggris)
Albert Pierrepoint adalah algojo yang berpengaruh dari Inggris. Dia telah membunuh 600 orang sepanjang kariernya. Rekor terbesar dalam hidup hidupnya adalah membunuh orang sebanyak 17 orang. Albert sangat ditakuti selama 2 dekade sejak 1932 karena kehebatannya dalam mengeksekusi.
3. Louis Congo (Amerika)
Louis Congo adalah orang berkulit hitam pertama yang menjadi algojo resmi dari Louisiana di abad ke-18. Dalam kariernya sebagai algojo, Congo telah membunuh ratusan nyawa dengan cara yang mengerikan. Biasanya dia akan menggantung korban dan meremukkan tulang dengan roda yang berputar dan senjata tajam.
4. Vasili Blokhin (Uni Soviet-Rusia)
Vasili Brokhin adalah pengeksekusi atau pembunuh paling sadis yang pernah ada dalam sejarah peradaban dunia. Dia adalah tangan kanan dari Stalin yang melakukan pembunuhan massal di masanya berkuasa. Vasili telah membantai 10.000 orang yang dihabisi dengan cara mengerikan, yakni dengan menggunakan pistol produksi Jerman. Dalam sekali eksekusi, Vasili Brokhin bisa membantai 300 orang dengan cepat. Kepiawaiannya dalam membunuh, mendapatkan penghargaan yang cukup tinggi dari pemerintah. Namun meskipun begitu, Vasili justru mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
5. Anwar Congo (Indonesia)
Anwar Congo adalah aktor dalam film dokumenter Jagal (The Act of Killing) yang saat itu membuat heboh dunia hiburan. Film dokumenter ini mengisahkan tentang bagaimana Anwar Congo membantai banyak sekali nyawa dengan sangat sadis, dimana di setiap melakukan eksekusi, dia selalu bahagia dan memberikan senyuman kebahagiaan. Sosok ini adalah preman yang berdomisili di Medan. Namun secara tiba-tiba diajak untuk membantai orang yang dianggap tergabung sebagai anggota PKI. Menurut masyarakat aksinya tersebut dilindungi oleh petinggi militer karena tidak pernah dihukum meskipun telah banyak membunuh orang.
Tags:
Sosial