Hipertiroid merupakan kondisi dimana hormon tiroid diproduksi secara berlebihan oleh kelenjar tiroid yang ada di dalam leher. Keadaan ini lebih sering terjadi pada wanita di usia berapapun, bahkan anak-anak belasan tahun. Pada tahun 2007, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar, menyebutkan bahwa 14,7 % wanita menderita penyakit ini dan pada 2013, sekitar 700 ribu penduduk Indonesia didiaknosis positif.
Meski tidak tergolong sebagai penyakit berbahaya kerena tidak membunuh secara langsung, namun penderita penyakit ini juga bisa berisiko mengalami komplikasi dan berujung pula pada kematian apabila tidak segera ditangani.
Hormon tiroid sendiri terdiri atas tiroksi (T4) dan triodotiranin (T3) yang berperan penting dalam proses metabolisme tubuh, sehingga kelenjar tiroid akan selalu memproduksinya dalam jumlah yang sesuai dan tepat.
Akan tetapi, pada keadaan tertentu prosuksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid bisa terjadi secara berlebihan, sehingga menyebabkan jumlah hormon yang dihasilkan turut mengganggu proses metabolisme, terutama jumlah hormon tiroksin. Besarnya hormon ini lah yang menimbulkan keadaan hipertiroid.
Produksi hormon tiroksin yang berlebihan itu, rupanya tidak serta merta terjadi tanpa penyebab. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu dan mempengaruhi produksi hormon tiroksin sehingga menimbulkan masalah metabolisme dan kesehatan tubuh. Oleh karena itu, akan selalu dianjurkan untuk berhati-hati dan selalu wapada pada keadaan-keadaan tertentu yang dialami tubuh.
Berikut Penyebab Hipertiroid dalam Tubuh
Penyakit Graves
Kondisi hipertiroid dapat dipicu karena kelainan sistem autoimun yang menyerang kelenjar tiroid, yang disebut penyakit graves dan menyebabkan hormon tiroksin diproduksi secara berlebihan.
Penyakit ini kerap dialami oleh wanita dengan usia sekitar 20-40, meskipun sebenarnya dapat dialami siapa saja. Sementara penyebabnya tidak diketahui secara pasti, namun bisa terjadi karena faktor lingkungan maupun keturunan.
Obat Amiodaron dan Suplemen Iodine
Iodine atau garam yang terkandung di dalam makanan, merupakan unsur yang digunakan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroksin. Jika kandungan garam yang ditelan tubuh sesuai dengan dosisnya, maka hormon tiroksin yang diproduksi tidak akan berlebihan.
Akan tetapi, penggunakan sumplemen atau obat yang mengandung iodine (amiodarone) karena penyakit tertentu, seperti aritmia. Maka dapat memicu produksi hormon tiroksin lebih dari yang dibutuhkan tubuh.
Nodul Tiroid
Nodul tiroid biasanya terjadi pada penderita berusia 60 tahun. Ditandai dengan terbentuknya gumpalan pada kelenjar tiroid yang ada di leher. Gumpalan ini tidak lah berbahaya, tapi perlu diwaspadai karena dapat meningkatan produksi tiroksin di dalam tubuh.
Kanker Tiroid
Kanker tiroid merupakan penyakit langka dan dapat dikatakan ganas. Terutama jika sel-sel tiroid memproduksi tiroksin secara besar-besaran. Kanker tiroid biasanya menyerang penderita pada usia 30 tahun keatas.
Tiroiditis
Tiroditis terjadi akibat infeksi dari bakteri atau virus dan zat-zat luar lain yang berbahaya. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid dan dapat memicu kebocoran hormon tiroksi. Sehingga menyebabkan proses produksi hormon meningkat secara besar-besaran.
Kehamilan
Ibu hamil akan mengalami peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin, yang disingkat hCG. Hormon hCG ini nantinya, berfungsi untuk meningkatkan produksi tiroksin oleh kelenjar tiroid. Terlebih pada khasus bayi kembar, maka kadar hCG pada ibu hamil akan meningkat sangat tinggi dan begitu pun dengan hormon tiroksinnya.
Tumor Adenoma Hipofisis
Tumor adenoma hipofisis merupakan tumor jinak yang tumbuh pada kelenjar hipofisis. Kelenjar ini terletak di otak yang berfungsi untuk mengatur produksi hormon tiroid dan hormon-hormon lain yang terletak di luar otak. Sehingga tumbuhnya tumor ini dapat mengganggu kerja kelenjar tiroid dan memicu peningkatan produksi tiroksin.
Selain dari penyebab di atas, ada beberapa hal lain juga yang dapat memicu penyakit ini. Seperti pola hidup salah, terlalu sering merokok yang beresiko terserang graves, ataupun penderita diabetes tipe 1 atau penyakit Addison. Maka keadaan-keadaan tersebut, secara mudah dapat memicu produksi berlebihan pada kelenjar tiroid.
Tags:
Kesehatan