Jakarta, (Seotama 17/5/2018) – Perang tagar antara #TelkomselProRadikalis vs #TelkomselProUlama menggema di Twitter, Rabu (16/5). Berdasar penelusuran, perang tagar itu dipicu cuitan-cuitan Wawan Budi Setiawan, Manager Strategic Business Risk Management Telkomsel.
Berikut beberapa cuitan Wawan Budi Setiawan yang mengundang kontroversi di kalangan netizen.
Pada 14 Mei 2018 pagi Wawan menulis di Twitter, “Teroris ini bekerja untuk siapa??? Kalau memang atas nama agama, saat agama dinista kok diam saja. Ada ulama mau ke masjid, diteror bahkan dibunuh. Umat kristiani mau ibadah ke gereja, dibom juga. Jadi sebenarnya siapa mereka ini???”
Ditarik mundur ke balakang, 8 Desember 2017, Wawan mencuit di Twitter-nya, “Saya berharap andai bisa berangkat ke sana walau harus dibopong dengan kursi roda, agar saya bisa ambil bagian dalam jihad itu. Lalu biarlah satu tembakan mengenaiku hingga memisahkan kepala ini dari jasadku, agar kupersembahkan di jalan Allah SWT (Shaikh Yusuf Qardawi)
Hati dan jiwa setiap muslim harus terpaut dengan Al Quds dan Palestina karena bagian dari umat Islam, sebagaimana bagian tubuh yang tersakiti, maka yang lain ikut merasakannya. Ayo tautkan dalam setiap relung doa-doa kita sebagai salah satu bukti ukhuwah islamiyah kita.”
Kemudian pada 28 Maret 2015 cuitannya dinilai menghina pemerintahan Presiden Joko Widodo, dengan mengunggah meme gambar Jokowi dengan kata-kata ‘Hahaha piye bro, isih kuat kan tak pimpin?? Tarif listrik naik, beras mahal, gas mahal, rupiah loyo, tarif KA naik 60 persen, tol kena pajak, hukum amburadul, utang tak tambahi 100 T dalam sebulan.
Bersama meme unggahannya itu Wawan mencuitkan, “Ternyata semuanya terbukti satu persatu, tidak ada lagi kamus turun dan memikirkan kesejahteraan rakyat, hari ini pun BB dinaikkan kembali tanpa ada beban bagi pemerintah. Mari kita berdoa semoga kekuasaan yang sekarang segera berakhir, karena semakin lama malah tambah bikin sengsara.”
Twitter Wawan Budi Setiawan tidak bisa ditemukan, kemungkinan ia sudah menutupnya, namun screenshot cuitan-cuitan kontroversialnya tersebar luas di internet.
Berikut beberapa cuitan Wawan Budi Setiawan yang mengundang kontroversi di kalangan netizen.
Pada 14 Mei 2018 pagi Wawan menulis di Twitter, “Teroris ini bekerja untuk siapa??? Kalau memang atas nama agama, saat agama dinista kok diam saja. Ada ulama mau ke masjid, diteror bahkan dibunuh. Umat kristiani mau ibadah ke gereja, dibom juga. Jadi sebenarnya siapa mereka ini???”
Ditarik mundur ke balakang, 8 Desember 2017, Wawan mencuit di Twitter-nya, “Saya berharap andai bisa berangkat ke sana walau harus dibopong dengan kursi roda, agar saya bisa ambil bagian dalam jihad itu. Lalu biarlah satu tembakan mengenaiku hingga memisahkan kepala ini dari jasadku, agar kupersembahkan di jalan Allah SWT (Shaikh Yusuf Qardawi)
Hati dan jiwa setiap muslim harus terpaut dengan Al Quds dan Palestina karena bagian dari umat Islam, sebagaimana bagian tubuh yang tersakiti, maka yang lain ikut merasakannya. Ayo tautkan dalam setiap relung doa-doa kita sebagai salah satu bukti ukhuwah islamiyah kita.”
Kemudian pada 28 Maret 2015 cuitannya dinilai menghina pemerintahan Presiden Joko Widodo, dengan mengunggah meme gambar Jokowi dengan kata-kata ‘Hahaha piye bro, isih kuat kan tak pimpin?? Tarif listrik naik, beras mahal, gas mahal, rupiah loyo, tarif KA naik 60 persen, tol kena pajak, hukum amburadul, utang tak tambahi 100 T dalam sebulan.
Bersama meme unggahannya itu Wawan mencuitkan, “Ternyata semuanya terbukti satu persatu, tidak ada lagi kamus turun dan memikirkan kesejahteraan rakyat, hari ini pun BB dinaikkan kembali tanpa ada beban bagi pemerintah. Mari kita berdoa semoga kekuasaan yang sekarang segera berakhir, karena semakin lama malah tambah bikin sengsara.”
Twitter Wawan Budi Setiawan tidak bisa ditemukan, kemungkinan ia sudah menutupnya, namun screenshot cuitan-cuitan kontroversialnya tersebar luas di internet.
Banyak netizen menyerukan pihak berwenang untuk memeriksa Wawan yang terindikasi paham radikal dan relasinya dan keterkaitannya dengan ustaz-ustaz terindikasi radikal, adakah aktivitasnya berkaitan dengan kegiatan-kegiatan terlarang. Termasuk cuitan akun resmi PBNU dengan melakukan mention kepada Presiden Joko Widodo "Yth: Presiden @jokowi. Masjid2 BUMN beginilah keadaannya,"
Wawan Budi Setiawan juga adalah Ketua Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT). Selama bulan Ramadan ini MTT setiap hari mengundang penceramah agama yang kredibilitasnya meragukan, kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia juga diragukan. Beberapa nama dalam daftar ustad itu dikenal suka memprovokasi dalam ceramah-ceramahnya.
Seperti diketahui Telkomsel adalah badan usaha milik negara (BUMN) sehingga kiprah Wawan dalam jejak digitalnya itu dinilai sangat janggal, tidak mendukung upaya pemerintah dalam memerangi terorisme. (AF)
Wawan Budi Setiawan juga adalah Ketua Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT). Selama bulan Ramadan ini MTT setiap hari mengundang penceramah agama yang kredibilitasnya meragukan, kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia juga diragukan. Beberapa nama dalam daftar ustad itu dikenal suka memprovokasi dalam ceramah-ceramahnya.
Seperti diketahui Telkomsel adalah badan usaha milik negara (BUMN) sehingga kiprah Wawan dalam jejak digitalnya itu dinilai sangat janggal, tidak mendukung upaya pemerintah dalam memerangi terorisme. (AF)
Tags:
Berita