Jakarta, (Seotama 21/5/2018) – Seorang netizen bernama Tengku Said Irfan Assegaf yang disebut-sebut pilot Garuda Indonesia terindikasi paham radikalis, tercermin dari status-status di akun media sosialnya.
Jejak digitalnya dalam status Facebooknya yang screenshot-nya tersebar luas itu di antaranya:
Pada 6 Februari 2018, “Negara nggak mau memakai sistem syariat Islam, bahkan alergi dengan syariat. Giliran zakat, duit saja langsung melek si nganu mau langsung potong gaji. Padahal itu syariat. Konon katanya cuma yang muslim saja yang dipotong. Terus yang nonmuslim bagaimana? Ada ditarik Jizyah juga nggak?
Perlu diingat bahwa zakat itu tidak boleh disalurkan atau diberi ke sembarang orang. Hanya orang-orang tertentu yang berhak menerima zakat. Ada 8 golongan yang berhak. Jadi kalau uang zakat yang diambil itu dipakai untuk pembangunan infrastruktur atau lainnya, maka hukumnya haram.
Apalagi zaman now kental banget kedengarannya sedikit-sedikit infrastruktur, sedikit-sedikit infrastruktur. Uang haji pun mau dipakai buat ini itu termasuk bayar utang. Lihat saja hasil proyek-proek infrastruktur yang sudah dibangun secara kejar tayang, sudah banyak memakan korban nyawa. Asal jadi, yang penting cepat tayang, cepat dagat gelar dan citra hebat. Sedih lihat negeri yang kena musibah beruntun terus-menerus.”
Statusnya yang lain, 17 Januari 2018, “Rezim panik. Buatlah sesuka hatimu, niscaya suatu saat kalian akan binasa.”
Pada 6 Desember 2017 ia menulis di Facebook, “I love Ustaz Felix. We all love Ustaz Felix Siauw.”
Peristiwa serangan teror bom di Surabaya membuat kalangan netizen menajamkan mata, melacak jejak digital orang-orang yang diindikasi menganut paham radikal, termasuk netizen bernama Tengku Said Irfan Assegaf yang disebut pilot Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara. Tengku Said yang berarti pegawai BUMN, tapi pemikirannya yang tertoreh di media sosial menunjukkan kebenciannya yang dalam pada Pemerintah dan mengidolakan Felix Siauw yang dalam pernyataan-pernyataannya memberikan dukungan pada organisasi terlarang.
Netizen menyerukan pada pihak terkait untuk mengusut Tengku Said itu. Namun sampai berita ini dipublikasi belum ada konfirmasi dari pihak manajemen Garuda Indonesia terkait Tengku Said.
Kalau benar, artinya Tengku Said adalah pilot kedua Garuda yang mengguncang jagad media sosial yang sedang gencar-gencarnya “menguliti” netizen yang statusnya mencerminkan dukungan pada radikalis, ekstrimis, teroris.
Sebelumnya pilot Garuda Indonesia bernama Oxky Gavalbia Thaib diketahui terindikasi mendukung aksi teroris yang terjadi belakangan ini. Setelah kasusnya viral, ramai menjadi perbincangan di media sosial, manajemen Garuda Indonesia mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkannya.
"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," ujar Hengki Heriandono, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Sabtu (19/5).
Ia mengungkapkan pihaknya akan melakukan investigasi terhadap pilot bersangkutan, apakah hal tersebut benar dan perihal motif dan latar belakang terkait postingan sosial media mengenai teroris tersebut.
Hengki menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas postingan tersebut, juga mengimbau jajaran karyawan untuk mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas di lini sosial media, khususnya terkait isu-isu SARA. Apalagi jika akun sosial media mereka turut menampilkan atribut dan identitas perusahaan.
"Kami memiliki kebijakan dan aturan perusahaan terkait koridor publikasi konten-konten sosial media yang dikeluarkan karyawan, khususnya pilot dan awak kabin, mengingat atribut mereka sebagai personel awak pesawat Garuda Indonesia mendapatkan sorotan dari masyarakat luas," jelas Hengki.
Ia juga menyampaikan bahwa Garuda Indonesia berkomitmen mendukung upaya seluruh pihak dalam pemberantasan terorisme.
“Tentunya sekiranya ditemukan indikasi karyawan terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," katanya. (AF)
Gue ada bahan blejekan 3 biji nih#SelTidurTeroris— el diablo (@digembok) May 19, 2018
Mana yang enaknya duluan yah:
1. Pilot Garuda (gue pikir cuma satu ternyata ada lagi)
2. Staf Ahli DPR
3. Dosen Universitas Negeri Semarang
PILIH YAK MANA YANG DULUAN
CARANYA KLIK REPLY DAN JAWAB
Akun Twitter el diablo @digembok, mengupas pilot Garuda tentang dukungannya pada kelompok radikal.
Tags:
Berita