Jakarta, 26/4 (Seotama) - HarukaEDU meluncurkan laman www.pintaria.com yang menjadi fasilitas kuliah untuk peningkatan kapasitas pekerja sehingga mampu bersaing di industri dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
"Di Pintaria, pengguna dapat mempelajari berbagai macam profesi yang sedang dibutuhkan oleh industri lengkap dengan deskripsi pekerjaan dan standar gaji, pendidikan dan keahlian yang diperlukan, bahkan lowongan pekerjaan yang tersedia," kata CEO PT Haruka Evolusi Digital Utama Novistiar Rustandi di Jakarta, Kamis.
Novistiar mengatakan setelah pengguna menetapkan profesi yang diminati kemudian yang bersangkutan dapat mempelajari berbagai program kuliah dan pelatihan yang dapat memberikan keahlian yang diperlukan untuk profesi tersebut lewat Pintaria. Metode pembelajaran tersedia dalam berbagai cara seperti daring, perpaduan daring-luring dan luring (luar jaringan atau tatap muka).
Ia mengatakan Pintaria memfasilitasi masyarakat, termasuk generasi terdidik, untuk dapat meningkatkan kemampuan sesuai profesi yang diinginkan.
Lewat Pintaria, kata dia, pengguna dapat menemukan berbagai macam program kuliah sarjana (S1) dan master (S2) dengan metode perpaduan daring-luring yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi terakreditasi dengan biaya yang terjangkau, yaitu hingga 50 persen lebih rendah dibandingkan biaya program kuliah reguler.
"Setelah menyelesaikan program kuliah atau pelatihan yang diikuti, pengguna bisa langsung melamar pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keahlian baru yang mereka miliki," kata dia.
Menurut data BPS, saat ini hanya delapan persen dari 114 juta pekerja di Indonesia yang memiliki gelar sarjana. Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute pada tahun 2012, permintaan tenaga kerja yang kompeten diprediksi akan meningkat tajam hingga 113 juta orang pada tahun 2030 dengan jumlah ketersediaan hanya 104 juta orang.
"Dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, sebenarnya Indonesia akan mendapatkan bonus demografis. Akan tetapi, jika tambahan populasi dengan usia produktif ini tidak dibekali keahlian yang tepat, mereka malah akan menjadi beban tersendiri," kata dia.
Untuk itu, dia mengatakan HarukaEDU memiliki visi untuk menjadikan Pintaria sebagai sebuah tempat belajar bagi semua orang tanpa mengenal batas usia.
"Kami percaya bahwa setiap orang harus terus belajar agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Pintaria akan membantu mereka yang ingin selalu meningkatkan pendidikan dan keahlian sesuai dengan tahap kehidupan demi mencapai peningkatan karier yang tidak terputus," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan Pintaria itu juga bekerja sama dengan sejumlah kampus sepertu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Sahid, Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STEI), Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Universitas MH Thamrin (UMHT), Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dan beberapa perguruan tinggi swasta lain. (An/S)
"Di Pintaria, pengguna dapat mempelajari berbagai macam profesi yang sedang dibutuhkan oleh industri lengkap dengan deskripsi pekerjaan dan standar gaji, pendidikan dan keahlian yang diperlukan, bahkan lowongan pekerjaan yang tersedia," kata CEO PT Haruka Evolusi Digital Utama Novistiar Rustandi di Jakarta, Kamis.
Novistiar mengatakan setelah pengguna menetapkan profesi yang diminati kemudian yang bersangkutan dapat mempelajari berbagai program kuliah dan pelatihan yang dapat memberikan keahlian yang diperlukan untuk profesi tersebut lewat Pintaria. Metode pembelajaran tersedia dalam berbagai cara seperti daring, perpaduan daring-luring dan luring (luar jaringan atau tatap muka).
Ia mengatakan Pintaria memfasilitasi masyarakat, termasuk generasi terdidik, untuk dapat meningkatkan kemampuan sesuai profesi yang diinginkan.
Lewat Pintaria, kata dia, pengguna dapat menemukan berbagai macam program kuliah sarjana (S1) dan master (S2) dengan metode perpaduan daring-luring yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi terakreditasi dengan biaya yang terjangkau, yaitu hingga 50 persen lebih rendah dibandingkan biaya program kuliah reguler.
"Setelah menyelesaikan program kuliah atau pelatihan yang diikuti, pengguna bisa langsung melamar pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keahlian baru yang mereka miliki," kata dia.
Menurut data BPS, saat ini hanya delapan persen dari 114 juta pekerja di Indonesia yang memiliki gelar sarjana. Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute pada tahun 2012, permintaan tenaga kerja yang kompeten diprediksi akan meningkat tajam hingga 113 juta orang pada tahun 2030 dengan jumlah ketersediaan hanya 104 juta orang.
"Dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, sebenarnya Indonesia akan mendapatkan bonus demografis. Akan tetapi, jika tambahan populasi dengan usia produktif ini tidak dibekali keahlian yang tepat, mereka malah akan menjadi beban tersendiri," kata dia.
Untuk itu, dia mengatakan HarukaEDU memiliki visi untuk menjadikan Pintaria sebagai sebuah tempat belajar bagi semua orang tanpa mengenal batas usia.
"Kami percaya bahwa setiap orang harus terus belajar agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Pintaria akan membantu mereka yang ingin selalu meningkatkan pendidikan dan keahlian sesuai dengan tahap kehidupan demi mencapai peningkatan karier yang tidak terputus," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan Pintaria itu juga bekerja sama dengan sejumlah kampus sepertu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Sahid, Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STEI), Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Universitas MH Thamrin (UMHT), Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dan beberapa perguruan tinggi swasta lain. (An/S)
Tags:
Berita