Jakarta, 23/4 (Seotama) - Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan inovasi dan daya saing industri makanan dan minuman (mamin) seiring dengan ditetapkannya sektor ini sebagai salah satu dari lima sektor implementasi Industri 4.0 di Indonesia.
"Industri mamin berperan penting terhadap pemerataan usaha di Tanah Air, di mana para pelakunya sebagian banyak berskala industri kecil dan menengah," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis yang dikirimkan pada media di Jakarta, Senin.
Menperin menjelaskan pihaknya sudah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diresmikan Presiden Joko Widodo. Langkah strategis yang menjadi gerakan nasional ini bertujuan untuk mentransformasi dan mengintegrasikan dunia daring atau digital atau online dengan lini produksi di sektor industri.
Dengan semua proses produksi melalui internet sebagai penopang utamanya, produktivitas dan inovasi serta efisiensi biaya produksi bagi manufaktur, termasuk industri mamin diharapkan dapat meningkat. Dengan begitu, produk industri nasional bisa berdaya saing dipasar global, mendunia.
Guna mendorong percepatan implementasi Industri 4.0 tersebut, Kemenperin berperan serta dalam mencetak sumber daya manusia industri yang kompeten melalui program pendidikan vokasi.
Airlangga menambahkan Kemenperin bersama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mendorong untuk membangun "innovation center".
Dengan adanya pusat inovasi tersebut, pelaku IKM sektor mamin juga diharapkan dapat memanfaatkan pengembangan teknologinya sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar domestik dan memenuhi kebutuhan ekspor.
"Pemerintah tengah menyiapkan insentif super deductible tax bagi perusahaan yang ingin mengembangkan innovation center," kata dia.
Dalam upaya memfasilitasi perluasan pasar produk-produk industri nasional, Kemenperin aktif melakukan kegiatan promosi baik melalui pameran di dalam maupun luar negeri. Ada pun Pameran Industri Makanan dan Minumam tahun ini berlangsung selama lima hari dari 23 hingga 27 April 2018 yang dibuka untuk umum pada pukul 09.00-16.00 WIB.
Airlangga Hartarto optimistis, kinerja industri mamin nasional bakal terus cemerlang. Pada tahun 2017, sektor ini tercatat sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas yang mencapai 34,33 persen. Disamping itu, industri mamin tumbuh sebesar 9,23 persen dibanding 8.46 persen pada tahun 2016.
"Industri mamin berperan penting terhadap pemerataan usaha di Tanah Air, di mana para pelakunya sebagian banyak berskala industri kecil dan menengah," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis yang dikirimkan pada media di Jakarta, Senin.
Menperin menjelaskan pihaknya sudah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diresmikan Presiden Joko Widodo. Langkah strategis yang menjadi gerakan nasional ini bertujuan untuk mentransformasi dan mengintegrasikan dunia daring atau digital atau online dengan lini produksi di sektor industri.
Dengan semua proses produksi melalui internet sebagai penopang utamanya, produktivitas dan inovasi serta efisiensi biaya produksi bagi manufaktur, termasuk industri mamin diharapkan dapat meningkat. Dengan begitu, produk industri nasional bisa berdaya saing dipasar global, mendunia.
Guna mendorong percepatan implementasi Industri 4.0 tersebut, Kemenperin berperan serta dalam mencetak sumber daya manusia industri yang kompeten melalui program pendidikan vokasi.
Airlangga menambahkan Kemenperin bersama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mendorong untuk membangun "innovation center".
Dengan adanya pusat inovasi tersebut, pelaku IKM sektor mamin juga diharapkan dapat memanfaatkan pengembangan teknologinya sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar domestik dan memenuhi kebutuhan ekspor.
"Pemerintah tengah menyiapkan insentif super deductible tax bagi perusahaan yang ingin mengembangkan innovation center," kata dia.
Dalam upaya memfasilitasi perluasan pasar produk-produk industri nasional, Kemenperin aktif melakukan kegiatan promosi baik melalui pameran di dalam maupun luar negeri. Ada pun Pameran Industri Makanan dan Minumam tahun ini berlangsung selama lima hari dari 23 hingga 27 April 2018 yang dibuka untuk umum pada pukul 09.00-16.00 WIB.
Airlangga Hartarto optimistis, kinerja industri mamin nasional bakal terus cemerlang. Pada tahun 2017, sektor ini tercatat sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas yang mencapai 34,33 persen. Disamping itu, industri mamin tumbuh sebesar 9,23 persen dibanding 8.46 persen pada tahun 2016.
Tags:
Berita