Jalan di lingkungan tempat tinggal Anda rusak parah? Sudah banyak
memakan korban dan ingin segera memperbaikinya? Anda memiliki sedikitnya
tiga pilihan jenis jalan yang cocok untuk diterapkan di area tempat
tinggal, yaitu jalan beton, jalan aspal, dan jalan paving block. Ketiga
jenis material tersebut paling sering digunakan sebagai bahan pelapis
permukaan jalan di area pemukiman. Ketiganya cocok untuk jalan kecil
karena tidak digunakan untuk dilewati kendaraan besar seperti truk atau
trailer. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga
pemilihan jenis mana yang tepat bisa disesuaikan dengan biaya, kondisi
lahan, dan peruntukannya. Artkel ini diasajikan oleh perusahaan perkerasan jalan tanah di Indonesia SoilIndo.
Jalan Beton
Beton
banyak dipilih karena lebih kokoh dan tahan lama. Pemukiman dengan
akses jalan beton terkesan elite dan mahal. Kesan tersebut sesuai karena
memang harga beton tergolong mahal. Jadi, hanya perumahan tertentu saja
yang memilih beton untuk semua akses jalannya.
Kokohnya beton
bisa bertahan jauh lebih lama. Beton tahan terhadap air dan cuaca.
Pembangunan jalan beton harus disertai pembuatan drainase yang baik agar
air bisa mengalir dengan tertib. Saat pengecoran, permukaan jalan harus
benar-benar rata dan mulus. Sedikit saja ada kesalahan, misalnya ada
gundukan semen atau cekungan, bisa berakibat fatal. Beton yang sudah
mengeras akan sulit untuk dibentuk kembali. Jadi, untuk mendapatkan
hasil sempurna, pengerjaan jalan beton harus dikerjakan oleh orang yang
kompeten dan terampil. Jangan ragu untuk menggunakan jasa kontraktor
profesional demi kenyamanan dan keamanan masyarakat di tempat tinggal
Anda.
Jalan Aspal
Aspal banyak digunakan untuk
permukaan jalan karena lebih lentur dan halus saat dilalui kendaraan.
Aspal cenderung lebih ramah terhadap ban kendaraan. Warnanya yang hitam
pekat memberi kesan teduh dan tidak gersang. Dibanding beton, biaya
pembuatan jalan dengan aspal lebih murah. Sayangnya, aspal tidak mudah
didapatkan di semua daerah karena bahan bakunya masih mengandalkan impor
dari luar negeri.
Aspal mulai ditinggalkan penggunaannya karena
kurang tahan terhadap air. Saat musim hujan tiba, bagian-bagiannya mudah
terkikis terutama jika sering tergenangi atau banjir. Perawatan atau
perbaikan jalan aspal cenderung lebih mahal.
Jalan Paving Block
Paving
block merupakan bongkahan-bongkahan berbentuk persegi empat atau segi
banyak. Bongkahan ini terbuat dari campuran semen dan pasir atau beton.
Paving block banyak digunakan untuk jalan di area pemukiman karena
memiliki banyak kelebihan, di antaranya adalah:
• Pemasangannya sangat mudah dan tidak memerlukan bantuan alat berat.
• Paving block dipasang dengan cara disusun menghampar. Antar bongkahan bisa direkatkan dengan semen maupun tidak.
• Jika tidak direkatkan dengan semen maka akan mudah dilepas jika sewaktu-waktu terjadi pembongkaran. Namun akan mudah lepas juga jika terlalu sering bergesekan dengan roda kendaraan.
• Bentuknya beragam sehingga bisa menyesuaikan dengan selera Anda.
• Paving block bisa dikreasikan pemasangannya, baik dari segi bentuk maupun warna. Paving block tersedia dalam warna asli beton dan merah. Kreasi paving block berbentuk bunga atau semacamnya mengandung nilai estetika, tampak indah dipasang di gerbang komplek.
• Jalan paving block bisa memberi efek kejut pada kendaraan sehingga pengendara lebih hati-hati di area pemukiman.
Apa
pun jenis jalan yang Anda pilih, pastikan bahwa tanah yang menjadi
penunjang jalan memiliki struktur dan ketahanan yang kuat. Jika tanahnya
masih lembek atau kurang padat, lakukan perkerasan terlebih dulu. Bisa
dengan hanya menggunakan alat berat. Namun selain itu, bisa juga dengan
menggunakan campuran zat adiktif perkerasan tanah seperti ROTEC Soil Stabilizer agar lebih kuat dan tahan lama.
Tags:
Bisnis