“If I was down to my last dollar, I’d spent it on Public Relations,” -Bill Gates.
Pada era modern seperti dewasa ini, istilah Public Relations atau yang kerap disingkat PR dan bahasa indonesianya Humas sudah bukan lagi menjadi asing bagi masyarakat. Beragam pengertian dan penjelasan tentang Humas sudah pernah kita serap dan dengar. Untuk menyamakan pendapat dan mencegah makna ganda, Amin Supriyadi dalam seminar bertajuk "Cyber-PR Colouring Your Life" di Jakarta menyampaikan gagasan menurutnya pribadi tentang Public Relations
Meski memang berlatar belakang pebisnis properti, Amin sangatlah konsen terhadap PR. Seminar yang juga dihadiri oleh penggiat online digital PR services di Jakarta Anthony Leong (Menara Digital) dan Tandil Wijaya dari GALASEO, dalam memulai diskusi Amin menganalogikan antara PR dan sepakbola. Adakah hubungan antara public relations dengan sepakbola? "Tidak ada!," jawab salah satu peserta seminar ini.
Amin pun menjawab, Sering tidak melihat Trending Topic di Twitter, Tagar (hashtag) di Twitter saat sebelum permainan sepakbola. Amin menamakan hal hal tersebut merupakan bagian dari PR, dan turunannya adalah Cyber PR. Menurut pengusaha nasional itu, PR adalah suatu keahlian untuk menciptakan persepsi publik yang lebih baik, lebih positif yang dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap seseorang, atau perusahaan, organisasi dan bisa juga kelompok.
Ternyata, dalam public relation memiliki roh yang sama dengan jurnalisme. Dengan adanya semangat Jurnalisme, hal yang menjadi landasan dasar profesi Humas adalah memenuhi hak publik untuk mengetahui informasi yang sebenar-benarnya tentang seseorang/organisasi/kelompok/ perusahaan. Berikut beberapa profesi yang biasanya dilakukan setelah menempuh studi perhumasan:
1. Pengajar Tata Bahasa
Biasanya lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi yang memilih konsentrasi Humas ada yang memilih menjadi ahli tata bahasa karena keahliannya menghadapi persepsi publik, mengatasi krisis komunikasi, dll. Meski memang sedikit jauh tapi banyak juga yang menjadi pengajar bahasa setelah lulus.
2. Penulis
Banyak penulis sekarang seperti penulis buku , novel dan lainnya memiliki background Ilmu Komunikasi. Karena terbiasa menulis release untuk media atau wartawan saat bekerja, bisa jadi menjadi keahlian dalam menulis.
3. Reporter atau Jurnalis
Menjadi seorang reporter jika memiliki latar belakang Ilmun Komunikasi terutama Humas adalah hal yang lumrah. Bisa dikarenakan terlalu banyak interaksi antara PR dan Jurnalis membuat sebagian orang pun tidak bisa membedakan mana yang Jurnalis, dan mana yang Public Relation. Akan tetapi bagi pelakunya adalah bisa jadi mereka menjalankan lintas profesi ini.
4. Public Relation
Nah, kalau profesi ini sudah wajar untuk dijalankan, dan halal..
So, sebaiknya jangan terlalu dangkal memahami public relation. Bisa jadi sesimple dan seheboh apapun yang dilakukan kegiatannya merupakan bagian dari PR tindakan kehumasan yang selalu diperlukan dalam peradaban manusia modern, terutama pada era digital saat ini.
Salam PR dari Pakar SEO Indonesia, salah satu penggiat Cyber PR di Jakarta, pengelola RAJASEO, SEOTAMA dan DigiCampaign.
Tags:
Bisnis