Perusahaan raksasa Google dikenal memiliki berbagai produk dan segmentasi yang sangat luas di era ini. Google terlihat lebih unggul dibandingkan pesaingnya dari segi apapun. Namun, ada salah satu kelemahan terlihat mencolok yang sulit diabaikan. Misalnya penanganan pada akun Google+. Raksasa mesin pencari (search engine) nomor satu tersebut telah meluncurkan Google+ sejak musim panas 2011. Lantas pihak Google kini memilih untuk merubah kebijakan pada Google+ dengan menggunakan metode dasar yang terlihat pada media sosial tersebut.
Meskipun ada sedikit kendala dalam perjalanannya, media sosial tersebut telah berhasil menarik lebih dari 20 juta pengunjung unik di tiga minggu pertama semenjak peluncuran Google+. Sedangkan di Facebook sendiri, mereka memiliki sekitar 750 juta pengguna aktif dibanding Google+.
Menguak kesalahan sosial media secara pasti bukanlah hal yang mudah. Beberapa pihak telah menjelaskan bahwa penciptanya, “Vic Gundotra” telah meninggalkan pekerjaannya. Hal ini kemudian dipertanyakan tentang kebijakan yang dikeluarkan oleh Google, yakni mengenai pendaftaran Google plus menggunakan e-mail orang lain. Kebijakan tersebut kemudian menjadikan maraknya aksi spam.Sudah diperkirakan dalam beberapa bulan yang akan datang, Google akan menyempurnakan beberapa fitur yang tidak penting untuk meningkatkan pengalaman sosial berbasis kebijakan Google+.
Kita sendiri sudah melihat bahwa adanya tempat semacam ini selama beberapa bulan terakhir, namun perubahan terbesar masih saja datang dan mereka tidak pernah berhenti untuk berbenah. Secara khusus, pihak Google sendiri telah melakukan persyaratan bahwa salah satu kebutuhan akun Google+ dapat menggunakan produk perusahaan lain. Diketahui bahwa YouTube menjadi salah satu produk pertama yang membuat perubahan. Mereka juga menambahkan bahwa Google akan meluncurkan fitur-fitur baru untuk pilihan yang lebih baik, diantaranya dalam mengelola dan menghapus account Google+ publik yang sudah tidak digunakannya lagi.
Bagi mereka yang mengikuti berita informasi teknologi, ini bukanlah kabar yang mengejutkan. Bulan September tahun lalu, Google pernah diam-diam menghapus ketentuan mengharuskan pengguna Gmail baru (daftar pertama kali) memiliki akun Google+.
Peluncuran foto Google awal tahun ini dan penghapusan link akun Google+ dari properti Web pada bulan Juni memberikan lebih bukti bahwa Google melakukan yang terbaik. Kebijakan pada Google+ dilakukan untuk menyelamatkan perusahannya dari pesaing lainnya. Kebijakan yang ada di Google kapanpun bisa berubah. Tentunya anda sebagai pengguna setia harus bisa mengerti dan memahami kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan. Ini juga demi kebaikan dan kenyamanan pengguna itu sendiri.
Tags:
Bisnis